
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan arus informasi digital, kemampuan literasi tidak lagi sebatas membaca dan menulis. Literasi kini mencakup kemampuan berpikir kritis, menyaring informasi, serta menciptakan konten yang bermakna. Dengan semangat itulah, ExxonMobil yang menggandeng Yayasan Bina Trubus Swadaya meluncurkan program Lentera Literasi Bojonegoro, sebagai upaya menyalakan kembali semangat literasi siswa di tingkat sekolah menengah pertama.
Program ini hadir sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di wilayah Bojonegoro, khususnya dalam aspek literasi digital dan kreativitas. Melalui pendekatan yang kontekstual dan berbasis komunitas, Lentera Literasi dirancang agar mampu menjangkau dan menggerakkan siswa, guru, serta lingkungan sekolah secara menyeluruh.
Nama “Lentera” dipilih karena melambangkan cahaya kecil di tengah kegelapan. Seperti lentera yang menerangi jalan, komunitas ini hadir untuk memberikan sinar harapan dalam gelapnya kesenjangan literasi. Filosofi ini menginspirasi setiap rangkaian kegiatan yang dilakukan.
Sebagai bentuk dukungan konkret terhadap aktivitas literasi, program Lentera Literasi juga menghadirkan pembangunan spot baca digital atau yang disebut Gen Space di masing-masing sekolah penerima manfaat. Tak hanya berisi beragam koleksi buku digital, Gen Space merupakan ruang yang dirancang untuk menjadi tempat berkumpul, membaca, berdiskusi, dan berkreasi bagi siswa. Tempat ini diharapkan menjadi pusat kegiatan literasi digital yang inklusif dan menyenangkan. Selain itu, program ini juga menggandeng komunitas literasi lokal yang berperan sebagai fasilitator dan narasumber dalam sesi diskusi kelompok terarah (FGD) dan pendampingan selama pelaksanaan program, demi memastikan program berjalan sesuai konteks dan kebutuhan lokal.
Lima sekolah telah terpilih sebagai mitra penerima manfaat pada tahap awal program ini, yaitu SMPN 1 Gayam, SMPN 1 Ngasem, SMPN 1 Kalitidu, SMPN 1 Padangan, dan SMPN 1 Purwosari. Sekolah-sekolah ini dipilih berdasarkan hasil asesmen dan komitmen mereka dalam mendorong gerakan literasi di lingkungan belajar.
Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, Lentera Literasi juga memperkenalkan sosok Duta Gentera (Generasi Lentera), yaitu siswa-siswa terpilih dari masing-masing sekolah yang bertugas menjadi motor penggerak literasi dan kreativitas di lingkungan mereka. Para Duta Gentera dilatih untuk mengelola kegiatan literasi, menginspirasi teman sebayanya, serta menjadi representasi generasi muda yang cakap literasi dan berdaya cipta.
Melalui rangkaian kegiatan ini, Lentera Literasi Bojonegoro tidak hanya ingin mencetak siswa yang rajin membaca, tetapi juga membentuk generasi muda yang mampu berpikir kritis, mengelola informasi dengan bijak, dan menyampaikan gagasan mereka secara positif melalui berbagai medium. Dengan semangat kolaborasi antara sekolah, komunitas, dan dukungan sektor swasta, program ini diharapkan mampu menjadi model pengembangan literasi berbasis komunitas yang adaptif, partisipatif, dan berkelanjutan.